SURAU IDRUS
Rustam Cahaya rembulan mengintip di antara dedaunan kelapa yang rimbun. orang-orang masih asyik menarik selimut, memupuk kisah dalam mimpi. bermalam di pulau kapuk lagi empuk.Kala itu malam sunyi tak terhias kerlip bintang, menapaki cerita di setiap sudut malam. Setiap orang, termasuk aku masih bergumul dengan pulau kapuk itu. Jam masih menunjuk pukul 3 pagi, ah bukan pukul 3 subuh buta. Aku masih terjaga setelah tadi malamku kalah main gaple di poskamling, dua porsi kopi pahit hitam racikan Wan Zamzani yang kuteguk berhasil membuatku terjaga hingga kini. Sementara orang disampingku sudah tertidur pulas semenjak 3 jam lalu. Malam ini malam yang panjang. Aku lahir bernama Jeffrey Rustam. Pemuda yang sehari-harinya jadi pekerja upahan rendah di perkebunan sawit PTPN. Ini karena aku c uma lulusan sekolah dasar dulunya. Bila perkebunan sedang libur setiap malam hanya aku habiskan main gaple gaple di poskamling hingga menjelang fajar. Padahal Almarhum ayahku, Mahfudz Thaib sangat